Implementasi
Evaluasi Pembelajaran Ibadah
(Umy Masyalakah)
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Salah satu
kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran.
Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran,
yaitu mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakannya, termasuk didalamnya
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan
pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru yang salah satu indikatornya
adalah melalui evaluasi pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa penilaian dan
evaluasi pembelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Salah satunya
dalam pembelajaran ibadah.
Dalam
pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak
yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian, guru patut
dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni
mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini, guru bertugas mengukur apakah
siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru
sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.[1]
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian evaluasi pembelajaran?
2.
Apa fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran?
3.
Bagaimana prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran?
4.
Bagaimana instrumen evaluasi pembelajaran ibadah?
C.
Tujuan
Pembahasan
1.
Untuk
mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.
2.
Untuk
mengetahui fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran.
3.
Untuk
mengetahui prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran.
4.
Untuk
mengetahui instrumen evaluasi pembelajaran ibadah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Evaluasi Pembelajaran
Menurut Ralph Tyler evaluasi pembelajaran
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana tujuan
pembelajaran sudah tercapai.[2] Evaluasi
pembelajaran harus dilakukan secara sistematis dan continue agar dapat menggambarkan kemampuan para siswa yang
dievaluasi.
Menurut Blomm (1971), Evaluasi adalah
pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana
tingkat perubahan dalam diri siswa.[3]
Menurut Sa’dun Akbar, Evaluasi adalah proses pendeskripsian,
penafsiran, dan pengambilan keputusan tentang kemampuan peserta didik
berdasarkan data yng dihimpun melalui proses asesmen untuk keperluan penilaian.
Wiyono (2009) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan terencana untuk
mengetahui keadaan suatu objek menggunakan instrumen, hasilnya dibandingkan
dengan suatu tolak ukur tertentu untuk
memperoleh kesimpulan. Evaluasi merupakan proses mendeskripsikan, mengumpulkan,
dan menyajikan informasi yang bermanfaat untuk mengambil keputusan. Di dalam
evaluasi terdapat kegiatan pengukuran.[4]
Menurut Zainal Arifin, evaluasi merupakan salah komponen penting
dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program
dan kegiatan pembelajaran.[5]
Menurut Stufflebeam (1971), evaluasi merupakan peoses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai
alternatif keputusan.[6]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan
data atau informasi tentang kemampuan peserta didik untuk melakukan penilaian
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
B.
Fungsi
dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
1.
Fungsi
Evaluasi Pembelajaran
Menurut Daryanto, fungsi evaluasi pembelajaran ada beberapa hal,
yaitu:
a.
Evaluasi
berfungsi selektif.
Dengan
cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap
siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
1)
Untuk
memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2)
Untuk
memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
3)
Untuk
memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4)
Untuk
memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.
b.
Evaluasi
berfungsi diagnostik.
Apabila alat yang digunakan dalam
evaluasi cukup memenuhi syarat, maka dengan melihat hasilnya, guru akan
mengetahui kelemahan siswa dan sebab musababnya. Dengan evaluasi, guru
mendiagnosis siswa serta lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
c.
Evaluasi
berfungsi sebagai penempatan.
Dengan evaluasi, guru dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan.
Sekelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam
kelompok yang sama dalam belajar.
d.
Evaluasi
berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Evaluasi ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu guru, metode mengajar, kurikulum, sarana
dan sistem kurikulum.[7]
Menurut Ngalim
Purwanto, fungsi evaluasi pembelajaran yaitu:
a.Untuk
mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami
atau mealakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
b.Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan progam pembelajaran.
c.Untuk
keperluan bimbingan dan koseling (BK)
d.Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan
kurikulum sekolah yang bersangkutan.[8]
Menurut Zainal Arifin, fungsi evaluasi adalah :
a. Secara psikologis, peserta
didik selalu butuh untuk mengetahui hingga mana kegiatan yang telah
dilakukan sesuai dengan
tujuan yang hendak
dicapai. Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga
ia merasakan kepuasan dan ketenangan.
b. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi
untuk
mengetahui
apakah
peserta
didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Hal ini penting,
karena mampu-tidaknya peserta
didik terjun ke masyarakat akan memberikan ukuran
tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Untuk itu, materi pembelajaran harus sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
c. Secara didaktis-metodis, evaluasi
berfungsi untuk membantu
guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok
tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu
guru dalam usaha memperbaiki
proses pembelajarannya.
d. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui
kedudukan
peserta
didik
dalam
kelompok, apakah ia termasuk anak yang pandai,
sedang atau kurang pandai.
e. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta
didik dalam menempuh program
pendidikannya.
f. Evaluasi berfungsi membantu guru
dalam
memberikan
bimbingan
dan
seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan,
maupun kenaikan kelas.
g. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat
pemerintah yang berwenang, kepala
sekolah, guru-guru dan peserta didik itu sendiri.
Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum tentang semua
hasil usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan.[9]
2.
Tujuan
Evaluasi Pembelajaran
Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi dalam
bidang pendidikan yaitu:
a.Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang
akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan
yang dialami oleh para pesrta didik, setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b.Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari
metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran
selama jangka waktu tertentu.
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan
evaluasi dalam bidang pendidikan adalah :
a.Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam
menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul
kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan
meningkatkan prestasinya masing-masing.
b.Untuk mencari
dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan penyebab ketidak
berhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat
dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.[10]
Sedangkan menurut Zainal Arifin, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang
tujuan, materi, metode,
media, sumber belajar, lingkungan maupun
sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan
jenis
evaluasi
pembelajaran itu sendiri,
seperti evaluasi perencanaan dan
pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi
dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.[11]
Menurut
Suharsimi Arikunto, tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses
belajar-mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai
tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan
tindak lanjutnya.[12]
C . Prinsip-prinsip
Evaluasi Pembelajaran
Untuk memperoleh
hasil evaluasi yang lebih baik, guru harus memperhatikan
prinsip-prinsip umum evaluasi sebagai berikut :
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak
boleh
dilakukan
secara
insidental,
karena
pembelajaran
itu sendiri adalah
suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, guru harus melakukan evaluasi secara
kontinu.
Hasil
evaluasi
yang
diperoleh
pada
suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu
sebelumnya, sehingga dapat diperoleh
gambaran
yang
jelas
dan
berarti
tentang perkembangan peserta
didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja tetapi juga dimensi
proses bahkan dari dimensi
input.
2. Komprehensif
Dalam melakukan
evaluasi terhadap suatu
objek, guru harus
mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya,
jika objek evaluasi
itu adalah peserta didik, maka
seluruh
aspek
kepribadian
peserta
didik
itu
harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun
psikomotor. Begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.
3. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku
adil tanpa pilih
kasih. Semua peserta
didik
harus
diperlakukan
sama
tanpa
“pandang
bulu”.
Guru juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai
dengan kemampuan peserta didik. Sikap like
and dislike, perasaan,
keinginan, dan prasangka yang
bersifat negatif harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan
(data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, guru hendaknya bekerjasama dengan semua
pihak, seperti orang tua peserta didik,
sesama guru, kepala
sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri.
Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas
dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi guru sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk
itu, guru harus
memperhatikan bahasa dan
petunjuk mengerjakan soal.[13]
D. Instrumen Evaluasi Pembelajaran Ibadah
Instrumen
evaluasi pembelajaran ada dua jenis penilaian, yaitu teknik tes dan teknik non
tes. Teknik tes terdiri atas: tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
Sedangkan teknis non tes terdiri atas: observasi, wawancara, kuesioner,
dokumentasi, sosiometri, portofolio, laporan diri, dan lainnya. Teknik tes baik
tertulis, lisan, maupun perbuatan ada yang berupa tes subjektif dan objektif.
Tes subjektif bisa bersifat terbatas maupun luas. Sedangkan tes objektif bisa
berbentuk pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, isian singkat, dan
lain-lain.[14]
Instrumen evaluasi tersebut dapat tampak digambarkan sebagaimana berikut:
![]() |
Contoh instrumen evaluasi pembelajaran ibadah sebagaimana berikut ini.
1. Penilaian Tes
a. Tes Tertulis[15]
Materi Pembelajaran
tentang pengertian ketentuan jual beli dan qirad.
1) Tes Esai
(subjektif)
a) Bentuk Uraian
Bebas (free essay)
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan jual beli dan qirad ?
Kunci Jawaban :
Jual beli adalah
menukar barang dengan barang atau barang dengan uang antara si pembeli dengan si penjual dengan
cara tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan qirad adalah pemberian modal dari
seseorang kepada orang lain untuk dijadikan usaha, dengan harapan memperoleh
keuntungan yang akan dibagi sesuai perjanjian bersama.
b)
Bentuk Uraian yang terbatas (limited essay)
Sebutkan rukun-rukun
dalam jual beli ?
Kunci Jawaban :
Penjual
Pembeli
Uang dan benda yang dibeli
Akad (ijab dan Kabul antara penjual dan pembeli)
2) Tes
Objektif
a)
Bentuk Pilihan Ganda
Hukum melaksanakan
qirad adalah …….
a.
Wajib
b.
Mubah
c.
Sunah
d.
Makruh
Kunci Jawaban adalah
“b“ hukum melaksanakan qirad adalah mubah.
b) Bentuk Benar Salah
Salah satu larangan qirad adalah melanggar perjanjian atau akad qirad
(Benar/ Salah).
Kunci Jawabannya adalah Benar.
c) Bentuk Pilihan Menjodohkan
a.
Ijab
|
1.
Penerimaan
|
b.
Kabul
|
2.
Penawaran
|
Kunci Jawaban :
Poin “a” ijab berjodoh dengan poin “2” yaitu penawaran.
Poin “b” Kabul berjodoh dengan poin “1” yaitu penerimaan.
d) Bentuk Pertanyaan Melengkapi
Jual beli dinyatakan sah bila telah memenuhi …. dan …..
Kunci Jawaban : rukun dan syarat jual beli
b. Tes Lisan[16]
Materi Pembelajaran
tentang ketentuan kurban dan akikah.
1) Menggunakan tes
esai :
a. Tes esai uraian
bebas (free essay) :
(1)
Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang kurban ?
(2)
Jelaskan tentang sejarah kurban ?
(3)
Jelaskan hukum berkurban ?
(4)
Jelaskan apa yang dimaksud dengan akikah ?
(5)
Kapan waktu dilaksanakan akikah ?
b. Tes esai uraian
yang terbatas (limited essay) :
(6) Sebutkan hal-hal yang disunahkan dalam menyembeli hewan kurban ?
(7) Bagaimana hikmah kurban bagi kepentingan umum ?
(8) Sebutkan hal-hal yang disunahkan pada waktu pelaksanaan akikah ?
(9) Sebutkan hikmah akikah ?
(10) Sebutkan dua perbedaan kurban dan akikah ?
Kunci Jawaban
(1) Kurban
adalah penyembelihan binatang ternak pada hari raya idul adha.
(2) Pada suatu
hari Nabi Ibrahim mimpi disuruh menyembeli putranya yaitu Ismail. Lalu mimpi
tersebut dibicarakan dengan putranya. Sebagai anak yang taat, Ismail siap
dengan katanya : “kalau Tuhan yang menyuruh, laksanakanlah jangan ragu-ragu”.
Kemudian Nabi Ibrahim membawa putranya ke suatu tempat, dan ketika pisau sudah
di leher, kemudian Allah menggantinya dengan seekor kibas sehingga Nabi Ismail
selamat.
(3) Hukum
berkurban adalah sunah muakad (sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah)
bagi setiap umatnya yang dewasa dan mampu melaksanakan, yakni orang-orang yang
memiliki kelebihan harta.
(4) Akikah
adalah menyembeli binatang pada hari ketujuh dari kelahiran anak.
(5) Waktu pelaksanaan
akikah dilaksanakan kapan saja, dalam arti sejak anak itu dilahirkan samapai
dewasa, akan tetapi waktu yang terbaik sesuai dengan sunah Rasulullah saw.
adalah pada hari ketujuh, keempat belas atau hari kedua puluh satu.
(6) Hal-hal
yang disunahkan dalam menyembelih kurban :
Membaca basmalah dan salawat atas Nabi
Membaca takbir
Disembelih oleh yang berkurban sendiri, tidak minta tolong kepada orang
lain
Kaki orang yang menyembelih ditepatkan pada leher binatang kurban
Binatang kurban dihadapkan kea rah kiblat, begitu juga yang menyembelih
kurban juga menghadap kiblat
Membaca doa sewaktu menyembelih
(7) Hikmah
kurban bagi kepentingan umum :
Akan menambah persatuan dan kesatuan karena ibadah kurban melibatkan
seluruh lapisan masyarakat
Akan menumbuhkan kesadaran beragama baik kepada orang mampu ataupun orang
yang kurang mampu
Akan menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara
(8) Hal-hal yang
disunahkan pada waktu pelaksanaan akikah :
Membaca basmalah dan salawat atas Nabi
Membaca takbir
Membaca doa
Disembelih sendiri oleh ayah dari anak yang diakikannya
Daging akikah dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga setelah dimasak
Pada hari itu juga anak dicukur rambutnya dan diberi nama dan bersedekah
seberat rambut bayi yang dicukur dengan nilai 1 atau ½ dirham.
(9) Hikmah
akikah yaitu perwujudan rasa syukur kepada Allah atas segala rahmat dan karunia
yang telah dilimpahkan pada dirinya, akan menambah rasa cinta anak pada orang
tua karena anak merasa diperhatikan dan disyukuri kehadirannya, dengan
berakikah akan mewujudkan hubungan baik dengan tetangganya dan
saudara-saudaranya.
(10) Perbedaan
kurban dan akikah :
Kurban :
diselenggarakan sehubungan dengan datangnya hari raya idul adha, dilaksanakan
setelah salat idul adha hingga tanggal 13 Zulhijah.
Akikah :
diselenggarakan sehubungan dengan kelahiran anak, satu ekor kambing untuk anak
perempuan dan dua ekor kambing untuk anak laki-laki.
c. Tes tindakan/ perbuatan/ praktikum[17]
Materi Pembelajaran tentang praktik tata cara berkurban dan akikah.
Nama Siswa : ……………. Kelas
: ……..
No
|
Kegiatan/ Keterampilan (menilai keterampilan dalam tata cara
penyembelihan)
|
Skor
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Trampil dalam
mempraktikkan penyembelihan hewan.
|
|||||
2
|
Trampil dalam membaca
tata cara dalam penyembelihan hewan.
|
|||||
3
|
Mengetahui tata cara
pelaksanaan penyembelihan hewan.
|
|||||
4
|
Trampil dalam
pelaksanaan penyembelihan hewan.
|
|||||
5
|
Trampil dalam membuat
laporan penyembelihan.
|
Keterangan :
a.
Trampil dalam mempraktikkan penyembelihan dengan indikator; syarat dan rukun
penyembelihan binatang, perangkat penyembelihan, dan cara penyembelihan.
b.
Trampil dalam membaca tata cara dalam penyembelihan dengan indikator;
mengucapkan kalimat dalam menyembelih dengan fasih, lancar dan benar.
c.
Mengetahui tata cara dalam penyembelihan binatang dengan indikator; mengetahui
syarat dan rukun dalam penyembelihan binatang.
d.
Trampil dalam pelaksanaan penyembelihan hewan dengan indikator; menyembeli
sesuai dengan syarat dan rukun dalam penyembelihan binatang.
e.
Trampil dalam membuat laporan tentang penyembelihan yang dilaksanakan dengan
indikator; memaparkan hasil pelaksanaannya dalam penyembelihan hewan yang
dilakukan.
2. Penilaian Non Tes
a.
Portofolio[18]
Materi Pembelajaran Kurban dan Akikah: pengertian
rukun, syarat penyembelihan, sunah-sunah penyembelihan dan hal-hal yang
dimakruhkan dalam penyembelihan.
Nama Siswa : …………………………..
NO
|
KRITERIA
|
SKOR
|
CATATAN
|
1.
|
Kelengkapan
Memuat pengetahuan
tentang :
|
||
2.
|
Penyusunan
laporan
|
||
3.
|
Informasi
|
||
4.
|
Pendukung
|
||
Jumlah Skor
|
Keterangan :
- Untuk setiap
kriteria, skor pada bagian portofolio dengan skala nilai 1-5, dimana 5 adalah
skor tertinggi dan 1 adalah skor terendah.
- Skala nilai
portofolio adalah 0-125, dengan rentan nilai :
0 – 25 : kurang
26 – 49 : sangat rendah
50 – 74 : rendah
75 – 99 : tinggi
100 – 125 : sangat tinggi
b.
Observasi[19]
1)
Observasi Model
Skoring
Mata Pelajaran :
Fiqih
Topik : Pelaksanaan
jual beli, qirad dan riba
Kelas : IX (Sembilan)
Nama Siswa : …………………
Hari & Tanggal :
………………………
Jam Pelajaran : ………………………
No.
|
Kegiatan/ Aspek
yang dinilai
|
Skor/ Nilai
|
Keterangan
|
|
Persiapan hal-hal untuk jual-beli
|
…
|
|
|
Menerapkan rukun dan syarat sah jaul beli
|
…
|
|
|
Menerapkan syarat dan rukun qirad
|
…
|
|
|
Melaksanakan larangan dalam qirad
|
…
|
|
|
Sikap waktu melakukan riba
|
…
|
|
Jumlah Nilai
|
…
|
2)
Observasi Model Chek
List ( √ )
Pelaksanaan Pengawasan Siswa Terhadap Penerapan Materi Tentang Hikmah
Berkurban
No.
|
Aspek yang diamati
|
Hasil Pengamatan
|
||
ya
|
tidak
|
Jarang
|
||
1
|
Peningkatan
iman kepada Allah
|
|||
2
|
Peningkatan
rasa syukur pada Allah
|
|||
3
|
Mempunyai
rasa berbagi dengan yang lain
|
|||
4
|
Menambah
persatuan dan kesatuan
|
|||
5
|
Menumbuhkan
kesadaran beragama baik orang mampu ataupun kurang mampu
|
c.
Wawancara[20]
1)
Wawancara Bebas
Tujuan : Memperoleh informasi mengenai hikmah dalam berkurban.
Bentuk : Wawancara Bebas
Responden : Siswa Kelas IX
Nama Siswa : ………………..
Pertanyaan Guru
|
Jawaban Siswa
|
Komentar Kesimpulan Hasil Wawancara
|
1. Jika kamu dimintai tolong untuk
membagikan daging kurban, bagaimana sikapmu?
|
||
2. Bagaimana caramu untuk meningkatkan
keimanan ?
|
||
3. Bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa
bersyukur kepada Allah
|
||
4. Berapa kali kamu membantu dalam proses
kurban ?
|
||
5. Ketika kamu melihat ada orang yang
melakukan kurban, bagaimana sikapmu?
|
Jenis Kela
2)
Wawancara Terpimpin
Wawancara dalam materi
hikmah disyaratkannya penyembelihan.
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban
Responden
|
1
|
Apa yang kamu lakukan jika kamu dewasa nanti, disuruh untuk menyembelih
hewan ?
|
Saya akan melakukannya sesuai dengan rukun dan syarat penyembelihan
|
2
|
Bagaimana sikapmu, jika pisau yang akan digunakan dalam penyembelihan
itu tumpul?
|
Saya akam menajamkan pisau tersebut, sebelum digunakan untuk menyembeli
hewan, agar nanti hewan yang disembelih akan langsung mati.
|
3
|
Seandainya kamu melihat orang menyembeli dengan aturan yang salah
bagaimana sikapmu ?
|
Saya akan mengingatkannya agar dalam penyembelihan itu sesuai dengan
rukun dan syarat dalam penyembelihan.
|
4
|
Berapa kali kamu membantu dalam proses penyembelihan hewan kurban ?
|
1 kali
|
5
|
Bagaimana sikapmu jika melihat orang yang sedang menyembelih hewan ?
|
Saya akam membantu untuk memegangi hewan yang akan disembeli, atau saya
akan ikut membantu dalam membersikan kotoran dalam hewan tersebut.
|
d.
Kuesioner/Angket
Materi tentang tata
cara penyembelihan kurban dan akikah.
1) Dengan adanya aturan yaitu rukun dan syarat dalam
penyembelihan bintang, maka manusia tidak akan semena-mena dalam melakukan
penyembelihan.
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2) Dengan berkurban, maka keimanan kita kepada Allah akan
bertambah.
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3) Apabila anda memiliki uang yang lebih, anda akan
bersyukur.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Hamper tidak pernah
e. Tidak pernah
4) Kurban diberlakukan untuk orang yang mampu.
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak
setuju
5) Dalam berkurban akan menumbuhkan kesadaran beragama baik
kepada orang mampu ataupun kurang mampu.
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak
setuju
e.
Laporan Diri[21]
Contoh pengamatan minat siswa
Mata Pelajaran :
Fiqih
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
No
|
Indikator
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Skor
|
1
|
Kehadiran di
kelas
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Bertanya di
kelas
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Ketepatan
waktu mengumpulkan tugas
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Kerapian buku
catatan
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Kelengkapan
buku catatan
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Kelengkapan
buku referensi
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Partisipasi
dalam kegiatan praktikum
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Kerapian
laporan praktikum
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Etika dalam
menyampaikan pendapat
|
|
|
|
|
|
|
|
Julah skor
|
|
Keterangan: 1 : tidak pernah
2 : pernah
3 : jarang
4 : sering
5 : selalu
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Evaluasi
pembelajaran adalah proses pengumpulan data atau informasi tentang kemampuan
peserta didik untuk melakukan penilaian terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
2.
Fungsi
evaluasi pembelajaran adalah sebagai selektif, diagnostik, penempatan, dan
pengukuran keberhasilan. Sedangkan tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan
instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
3.
Prinsip-prinsip
evaluasi pembelajaran adalah kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif
dan praktis.
4.
Instrumen
evaluasi pembelajaran ada dua jenis penilaian, yaitu teknik tes dan teknik non
tes. Teknik tes terdiri atas: tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
Sedangkan teknis non tes terdiri atas: observasi, wawancara, kuesioner,
dokumentasi, sosiometri, portofolio, laporan diri, dan lainnya.
B.
Saran
Hendaknya seorang guru mengetahui dan memahami evaluasi pembelajaran
khususnya pembelajaran ibadah untuk mengukur kemampuan peserta didik serta
tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun.
2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zainal.
2012. Evaluasi Pembelajaran, Cet. 2. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Arikunto,
Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Cet. 5. Jakarta: Bumi
Aksara.
Daryanto.
2007. Evaluasi Pendidikan: Komponen
MKDK, Cet. 4. Jakarta: Rineka Cipta.
Junaedi dan M.
Baihaqi. 2009. Evaluasi Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah (MI). Surabaya:
LPTK IAIN Sunan Ampel.
Nur Khoiri, Nur. 2011. Sistem Evaluasi Pendidikan Agama Islam. Jepara : INISNU.
Purwanto,
Ngalim. 2006. Prinsip – Prinsip dan
Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Anas.
2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
[3] Daryanto, Evaluasi
Pendidikan: Komponen MKDK, Cet. 4, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), 1.
[4] Sa’dun Akbar, Instrumen
Perangkat Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 88.
[5] Zainal Arifin,
Evaluasi Pembelajaran, Cet. 2, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI, 2012), 6.
[8] Ngalim Purwanto, Prinsip –
Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 5-7.
[11] Arifin, Evaluasi,
2.
[21] Junaedi dan M. Baihaqi, Evaluasi Pembelajaran Madrasah
Ibtidaiyah (MI), (Surabaya: LPTK IAIN Sunan Ampel, 2009), 122.
0 komentar:
Posting Komentar