Pages

Pasca Sarjana

Pasca Sarjana

About

Selamat Datang BLOG KAMI  »   "ان المعلم و لبطيب كلا هما* لا ينصحان اذهما لم يكر مان" Sesungguhnya guru dan dokter tidak akan berguna nasehatnya bila tidak dihormatiالله اكبرا, Mari Kita Berusaha menjadi manusia yang takwa... Tetap semangat Beruntunglah Orang Yang tidak Selalu lupa Salam Takzim

Senin, 08 Desember 2014

Implementasi Evaluasi Pembelajaran Ibadah



Implementasi Evaluasi Pembelajaran Ibadah
(Umy Masyalakah)

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakannya, termasuk didalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru yang salah satu indikatornya adalah melalui evaluasi pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa penilaian dan evaluasi pembelajaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Salah satunya dalam pembelajaran ibadah.
Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini, guru bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.[1]

B.  Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi pembelajaran?
2. Apa fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran?
3. Bagaimana prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran?
4. Bagaimana instrumen evaluasi pembelajaran ibadah?

C.  Tujuan Pembahasan
1.    Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.
2.    Untuk mengetahui fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran.
3.    Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran.
4.    Untuk mengetahui instrumen evaluasi pembelajaran ibadah.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Evaluasi  Pembelajaran
Menurut Ralph Tyler evaluasi pembelajaran merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran sudah tercapai.[2] Evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara sistematis dan continue agar dapat menggambarkan kemampuan para siswa yang dievaluasi.
Menurut Blomm (1971), Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri siswa.[3]
Menurut Sa’dun Akbar, Evaluasi adalah proses pendeskripsian, penafsiran, dan pengambilan keputusan tentang kemampuan peserta didik berdasarkan data yng dihimpun melalui proses asesmen untuk keperluan penilaian. Wiyono (2009) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek menggunakan instrumen, hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur  tertentu untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi merupakan proses mendeskripsikan, mengumpulkan, dan menyajikan informasi yang bermanfaat untuk mengambil keputusan. Di dalam evaluasi terdapat kegiatan pengukuran.[4]
Menurut Zainal Arifin, evaluasi merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi  guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran.[5]
Menurut Stufflebeam (1971), evaluasi merupakan peoses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.[6]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan data atau informasi tentang kemampuan peserta didik untuk melakukan penilaian terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

B.  Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
1.    Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Menurut Daryanto, fungsi evaluasi pembelajaran ada beberapa hal, yaitu:
a.    Evaluasi berfungsi selektif.
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
1)      Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2)      Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
3)      Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4)      Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.
b.    Evaluasi berfungsi diagnostik.
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi syarat, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa dan sebab musababnya. Dengan evaluasi, guru mendiagnosis siswa serta lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
c.    Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Dengan evaluasi, guru dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
d.   Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem kurikulum.[7]
Menurut Ngalim Purwanto, fungsi evaluasi pembelajaran yaitu:
a.Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau mealakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
b.Untuk mengetahui tingkat keberhasilan progam pembelajaran.
c.Untuk keperluan bimbingan dan koseling (BK)
d.Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.[8]
Menurut Zainal Arifin, fungsi evaluasi adalah :
a. Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui hingga mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan.
b. Secara  sosiologis,  evaluasi  berfungsi  untuk  mengetahui  apakah  peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Hal ini penting, karena mampu-tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Untuk itu, materi pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan  peserta didik          pada    kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
d. Evaluasi  berfungsi  untuk  mengetahui  kedudukan  peserta  didik  dalam kelompok, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.
e. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh  program  pendidikannya.
f. Evaluasi  berfungsi  membantu  guru  dalam  memberikan  bimbingan  dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan, jurusan, maupun kenaikan  kelas.
g. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru dan peserta didik itu sendiri. Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum tentang semua hasil usaha yang dilakukan oleh institusi pendidikan.[9]
2.    Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Menurut Anas Sudijono, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan yaitu:
a.Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para pesrta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b.Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah :
a.Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
b.Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan penyebab ketidak berhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.[10]
Sedangkan menurut Zainal Arifin, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran,  baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar,  lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan  khusus   evaluasi   pembelajaran  disesuaikan  dengan  jenis  evaluasi pembelajaran itu  sendiri,  seperti evaluasi perencanaan  dan  pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.[11]
Menurut Suharsimi Arikunto, tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar-mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.[12]

C . Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip umum evaluasi sebagai berikut :
1. Kontinuitas
Evaluasi  tidak  boleh  dilakukan  secara  insidental,  karena  pembelajaran itu  sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, guru harus melakukan  evaluasi  secara  kontinu.  Hasil  evaluasi  yang  diperoleh  pada suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya,  sehingga  dapat  diperoleh  gambaran  yang  jelas  dan  berarti tentang perkembangan  peserta  didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah  peserta  didik,  maka  seluruh  aspek  kepribadian  peserta  didik  itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor. Begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.
3. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Semua   peserta  didik  harus  diperlakukan  sama  tanpa  “pandang  bulu”. Guru juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data  dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, guru hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi guru sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.  Untuk  itu,  guru  harus  memperhatikan  bahasa  dan  petunjuk mengerjakan soal.[13]

D.  Instrumen Evaluasi Pembelajaran Ibadah
Instrumen evaluasi pembelajaran ada dua jenis penilaian, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes terdiri atas: tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Sedangkan teknis non tes terdiri atas: observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, sosiometri, portofolio, laporan diri, dan lainnya. Teknik tes baik tertulis, lisan, maupun perbuatan ada yang berupa tes subjektif dan objektif. Tes subjektif bisa bersifat terbatas maupun luas. Sedangkan tes objektif bisa berbentuk pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, isian singkat, dan lain-lain.[14] Instrumen evaluasi tersebut dapat tampak digambarkan sebagaimana berikut:


 











Contoh instrumen evaluasi pembelajaran ibadah sebagaimana berikut ini.
1.    Penilaian Tes
a.    Tes Tertulis[15]
Materi Pembelajaran tentang pengertian ketentuan jual beli dan qirad.
1) Tes Esai (subjektif)
a) Bentuk Uraian Bebas (free essay)
Jelaskan apa yang dimaksud dengan jual beli dan qirad ?
Kunci Jawaban :
Jual beli adalah menukar barang dengan barang atau barang dengan uang  antara si pembeli dengan si penjual dengan cara tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan qirad adalah pemberian modal dari seseorang kepada orang lain untuk dijadikan usaha, dengan harapan memperoleh keuntungan yang akan dibagi sesuai perjanjian bersama.
b)      Bentuk Uraian yang terbatas (limited essay)
Sebutkan rukun-rukun dalam jual beli ?
Kunci Jawaban :
  Penjual
  Pembeli
  Uang dan benda yang dibeli
  Akad (ijab dan Kabul antara penjual dan pembeli)
2)   Tes Objektif
a)      Bentuk Pilihan Ganda
Hukum melaksanakan qirad adalah …….
a.       Wajib
b.      Mubah
c.       Sunah
d.      Makruh
Kunci Jawaban adalah “b“ hukum melaksanakan qirad adalah mubah.
b)      Bentuk Benar Salah
Salah satu larangan qirad adalah melanggar perjanjian atau akad qirad (Benar/ Salah).
Kunci Jawabannya adalah Benar.
c)      Bentuk Pilihan Menjodohkan
a.    Ijab
1.    Penerimaan
b.    Kabul
2.    Penawaran
Kunci Jawaban :
Poin “a” ijab berjodoh dengan poin “2” yaitu penawaran.
Poin “b” Kabul berjodoh dengan poin “1” yaitu penerimaan.
d)      Bentuk Pertanyaan Melengkapi
Jual beli dinyatakan sah bila telah memenuhi …. dan …..
Kunci Jawaban : rukun dan syarat jual beli
b. Tes Lisan[16]
Materi Pembelajaran tentang ketentuan kurban dan akikah.
1) Menggunakan tes esai :
a. Tes esai uraian bebas (free essay) :
(1)      Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang kurban ?
(2)      Jelaskan tentang sejarah kurban ?
(3)      Jelaskan hukum berkurban ?
(4)      Jelaskan apa yang dimaksud dengan akikah ?
(5)      Kapan waktu dilaksanakan akikah ?
b. Tes esai uraian yang terbatas (limited essay) :
(6) Sebutkan hal-hal yang disunahkan dalam menyembeli hewan kurban ?
(7) Bagaimana hikmah kurban bagi kepentingan umum ?
(8) Sebutkan hal-hal yang disunahkan pada waktu pelaksanaan akikah ?
(9) Sebutkan hikmah akikah ?
(10) Sebutkan dua perbedaan kurban dan akikah ?
 Kunci Jawaban
(1) Kurban adalah penyembelihan binatang ternak pada hari raya idul adha.
(2) Pada suatu hari Nabi Ibrahim mimpi disuruh menyembeli putranya yaitu Ismail. Lalu mimpi tersebut dibicarakan dengan putranya. Sebagai anak yang taat, Ismail siap dengan katanya : “kalau Tuhan yang menyuruh, laksanakanlah jangan ragu-ragu”. Kemudian Nabi Ibrahim membawa putranya ke suatu tempat, dan ketika pisau sudah di leher, kemudian Allah menggantinya dengan seekor kibas sehingga Nabi Ismail selamat.
(3) Hukum berkurban adalah sunah muakad (sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah) bagi setiap umatnya yang dewasa dan mampu melaksanakan, yakni orang-orang yang memiliki kelebihan harta.
(4) Akikah adalah menyembeli binatang pada hari ketujuh dari kelahiran anak.
(5) Waktu pelaksanaan akikah dilaksanakan kapan saja, dalam arti sejak anak itu dilahirkan samapai dewasa, akan tetapi waktu yang terbaik sesuai dengan sunah Rasulullah saw. adalah pada hari ketujuh, keempat belas atau hari kedua puluh satu.
(6)   Hal-hal yang disunahkan dalam menyembelih kurban :
  Membaca basmalah dan salawat atas Nabi
  Membaca takbir
  Disembelih oleh yang berkurban sendiri, tidak minta tolong kepada orang lain
  Kaki orang yang menyembelih ditepatkan pada leher binatang kurban
  Binatang kurban dihadapkan kea rah kiblat, begitu juga yang menyembelih kurban juga menghadap kiblat
  Membaca doa sewaktu menyembelih
(7) Hikmah kurban bagi kepentingan umum :
  Akan menambah persatuan dan kesatuan karena ibadah kurban melibatkan seluruh lapisan masyarakat
  Akan menumbuhkan kesadaran beragama baik kepada orang mampu ataupun orang yang kurang mampu
  Akan menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara
(8) Hal-hal yang disunahkan pada waktu pelaksanaan akikah :
  Membaca basmalah dan salawat atas Nabi
  Membaca takbir
  Membaca doa
  Disembelih sendiri oleh ayah dari anak yang diakikannya
  Daging akikah dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga setelah dimasak
  Pada hari itu juga anak dicukur rambutnya dan diberi nama dan bersedekah seberat rambut bayi yang dicukur dengan nilai 1 atau ½ dirham.
(9) Hikmah akikah yaitu perwujudan rasa syukur kepada Allah atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan pada dirinya, akan menambah rasa cinta anak pada orang tua karena anak merasa diperhatikan dan disyukuri kehadirannya, dengan berakikah akan mewujudkan hubungan baik dengan tetangganya dan saudara-saudaranya.
(10)  Perbedaan kurban dan akikah :
Kurban : diselenggarakan sehubungan dengan datangnya hari raya idul adha, dilaksanakan setelah salat idul adha hingga tanggal 13 Zulhijah.
Akikah : diselenggarakan sehubungan dengan kelahiran anak, satu ekor kambing untuk anak perempuan dan dua ekor kambing untuk anak laki-laki.
c.  Tes tindakan/ perbuatan/ praktikum[17]
Materi Pembelajaran tentang praktik tata cara berkurban dan akikah.
Nama Siswa       : …………….                                     Kelas : ……..
No
Kegiatan/ Keterampilan (menilai keterampilan dalam tata cara penyembelihan)
Skor
1
2
3
4
5
 1
Trampil dalam mempraktikkan penyembelihan hewan.





 2
Trampil dalam membaca tata cara dalam penyembelihan hewan. 





 3
Mengetahui tata cara pelaksanaan penyembelihan hewan.





 4
Trampil dalam pelaksanaan penyembelihan hewan. 





 5
Trampil dalam membuat laporan penyembelihan. 





Keterangan      :
a.       Trampil dalam mempraktikkan penyembelihan dengan indikator; syarat dan rukun penyembelihan binatang, perangkat penyembelihan, dan cara penyembelihan.
b.      Trampil dalam membaca tata cara dalam penyembelihan dengan indikator; mengucapkan kalimat dalam menyembelih dengan fasih, lancar dan benar.
c.       Mengetahui tata cara dalam penyembelihan binatang dengan indikator; mengetahui syarat dan rukun dalam penyembelihan binatang.
d.      Trampil dalam pelaksanaan penyembelihan hewan dengan indikator; menyembeli sesuai dengan syarat dan rukun dalam penyembelihan binatang.
e.       Trampil dalam membuat laporan tentang penyembelihan yang dilaksanakan dengan indikator; memaparkan hasil pelaksanaannya dalam penyembelihan hewan yang dilakukan.
2.    Penilaian Non Tes   
a.    Portofolio[18]
Materi Pembelajaran Kurban dan Akikah: pengertian rukun, syarat penyembelihan, sunah-sunah penyembelihan dan hal-hal yang dimakruhkan dalam penyembelihan.
Nama Siswa  : …………………………..
NO
KRITERIA
SKOR
CATATAN
1.
Kelengkapan
Memuat pengetahuan tentang :
  1. Pemahaman terhadap kurban dan akikah
  2. Mengetahui ketentuan penyembelihan binatang
  3. Pemahaman terhadap rukun penyembelihan
  4. Mengetahui syarat dan sunah dalam penyembelihan
  5. Mengetahui hal-hal yang dimakruhkan dalam penyembelihan


2.
Penyusunan laporan
  1. Tersusun dengan baik
  2. Tertulis dengan rapi
  3. Mudah dipahami


3.
Informasi
  1. Sesuai materi
  2. Cukup memadai
  3. Cukup penting


4.
Pendukung
  1. Memuat contoh-contoh atau alasan-alasan
  2. Tingkat pemahaman materi
  3. Usaha meningkatkan pemahaman



Jumlah Skor


Keterangan :
- Untuk setiap kriteria, skor pada bagian portofolio dengan skala nilai 1-5, dimana 5 adalah skor tertinggi dan 1 adalah skor terendah.
- Skala nilai portofolio adalah 0-125, dengan rentan nilai :
0 – 25            : kurang
26 – 49          : sangat rendah
50 – 74          : rendah
75 – 99          : tinggi
100 – 125      : sangat tinggi
b.    Observasi[19]
1)   Observasi Model Skoring
Mata Pelajaran                 : Fiqih
Topik                                : Pelaksanaan jual beli, qirad dan riba
Kelas                                : IX (Sembilan)
Nama Siswa                     : …………………
Hari & Tanggal                : ………………………
Jam Pelajaran                   : ………………………
No.
Kegiatan/ Aspek yang dinilai
Skor/ Nilai
Keterangan

  1.  
Persiapan hal-hal untuk jual-beli


  1.  
Menerapkan rukun dan syarat sah jaul beli


  1.  
Menerapkan syarat dan rukun qirad


  1.  
Melaksanakan larangan dalam qirad


  1.  
Sikap waktu melakukan riba


Jumlah Nilai


2)   Observasi Model Chek List ( √ )
Pelaksanaan Pengawasan Siswa Terhadap Penerapan Materi Tentang Hikmah Berkurban
No.
Aspek yang diamati
Hasil Pengamatan
ya
tidak
Jarang
1
 Peningkatan iman kepada Allah



2
 Peningkatan rasa syukur pada Allah



3
 Mempunyai rasa berbagi dengan yang lain



4
 Menambah persatuan dan kesatuan



5
 Menumbuhkan kesadaran beragama baik orang mampu ataupun kurang mampu




c.    Wawancara[20]
1)   Wawancara Bebas
Tujuan                  : Memperoleh informasi mengenai hikmah dalam berkurban.
Bentuk                 : Wawancara Bebas
Responden           : Siswa Kelas IX
Nama Siswa         : ………………..
Pertanyaan Guru
Jawaban Siswa
Komentar Kesimpulan Hasil Wawancara
1.      Jika kamu dimintai tolong untuk membagikan daging kurban, bagaimana sikapmu?


2.      Bagaimana caramu untuk meningkatkan keimanan ?


3.      Bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa bersyukur kepada Allah


4.      Berapa kali kamu membantu dalam proses kurban ?


5.      Ketika kamu melihat ada orang yang melakukan kurban, bagaimana sikapmu?


Jenis Kela
2)    Wawancara Terpimpin
Wawancara dalam materi hikmah disyaratkannya penyembelihan.
No.
Pertanyaan
Jawaban Responden
1
Apa yang kamu lakukan jika kamu dewasa nanti, disuruh untuk menyembelih hewan ?
Saya akan melakukannya sesuai dengan rukun dan syarat penyembelihan
2
Bagaimana sikapmu, jika pisau yang akan digunakan dalam penyembelihan itu tumpul?
Saya akam menajamkan pisau tersebut, sebelum digunakan untuk menyembeli hewan, agar nanti hewan yang disembelih akan langsung mati.
3
Seandainya kamu melihat orang menyembeli dengan aturan yang salah bagaimana sikapmu ?
Saya akan mengingatkannya agar dalam penyembelihan itu sesuai dengan rukun dan syarat dalam penyembelihan.
4
Berapa kali kamu membantu dalam proses penyembelihan hewan kurban ?
1 kali
5
Bagaimana sikapmu jika melihat orang yang sedang menyembelih hewan ?
Saya akam membantu untuk memegangi hewan yang akan disembeli, atau saya akan ikut membantu dalam membersikan kotoran dalam hewan tersebut.

d.   Kuesioner/Angket
Materi tentang tata cara penyembelihan kurban dan akikah.
1)   Dengan adanya aturan yaitu rukun dan syarat dalam penyembelihan bintang, maka manusia tidak akan semena-mena dalam melakukan penyembelihan.
a.       Sangat setuju
b.      Setuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
2)   Dengan berkurban, maka keimanan kita kepada Allah akan bertambah.
a.       Sangat setuju
b.      Setuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
3)   Apabila anda memiliki uang yang lebih, anda akan bersyukur.
a.       Selalu
b.      Sering
c.       Kadang-kadang
d.      Hamper tidak pernah
e.       Tidak pernah
4)   Kurban diberlakukan untuk orang yang mampu.
a.          Sangat setuju
b.         Setuju
c.          Ragu-ragu
d.         Tidak setuju
e.          Sangat tidak setuju
5)   Dalam berkurban akan menumbuhkan kesadaran beragama baik kepada orang mampu ataupun kurang mampu.
a.          Sangat setuju
b.         Setuju
c.          Ragu-ragu
d.         Tidak setuju
e.          Sangat tidak setuju
e.    Laporan Diri[21]
Contoh pengamatan minat siswa
Mata Pelajaran          : Fiqih
Nama Siswa              :
Kelas/Semester         :
No
Indikator
1
2
3
4
5
Skor
1
Kehadiran di kelas






2
Bertanya di kelas






3
Ketepatan waktu mengumpulkan tugas






4
Kerapian buku catatan






5
Kelengkapan buku catatan






6
Kelengkapan buku referensi






7
Partisipasi dalam kegiatan praktikum






8
Kerapian laporan praktikum






9
Etika dalam menyampaikan pendapat







Julah skor












Keterangan: 1 : tidak pernah
2 : pernah
3 : jarang
4 : sering
5 : selalu

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.    Evaluasi pembelajaran adalah proses pengumpulan data atau informasi tentang kemampuan peserta didik untuk melakukan penilaian terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
2.    Fungsi evaluasi pembelajaran adalah sebagai selektif, diagnostik, penempatan, dan pengukuran keberhasilan. Sedangkan tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
3.    Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran adalah kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif dan praktis.
4.    Instrumen evaluasi pembelajaran ada dua jenis penilaian, yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes terdiri atas: tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Sedangkan teknis non tes terdiri atas: observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, sosiometri, portofolio, laporan diri, dan lainnya.

B.  Saran
Hendaknya seorang guru mengetahui dan memahami evaluasi pembelajaran khususnya pembelajaran ibadah untuk mengukur kemampuan peserta didik serta tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.







DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran, Cet. 2. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Cet. 5. Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto. 2007.  Evaluasi Pendidikan: Komponen MKDK, Cet. 4. Jakarta: Rineka Cipta.
Junaedi dan M. Baihaqi. 2009. Evaluasi Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah (MI). Surabaya: LPTK IAIN Sunan Ampel.
Nur Khoiri, Nur. 2011. Sistem Evaluasi Pendidikan Agama Islam. Jepara : INISNU.
Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT  Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


[1] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Cet. 5, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 4.
[2] Ibid, 3.
[3] Daryanto, Evaluasi Pendidikan: Komponen MKDK, Cet. 4, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), 1.
[4] Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 88.
[5] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Cet. 2, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012), 6.
[6] Daryanto, Evaluasi, 2.
[7] Ibid, 14-16.
[8] Ngalim Purwanto, Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT  Remaja Rosdakarya, 2006), 5-7.
[9] Arifin, Evaluasi, 24-26.
[10] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), 16-17.
[11] Arifin, Evaluasi, 2.
[12] Arikunto, Dasar-dasar, 11.
[13] Arifin, Evaluasi, 29.
[14] Akbar, Instrumen, 92.
[15] Nur Khoiri, Sistem Evaluasi Pendidikan Agama Islam, (Jepara : INISNU, 2011)
[16] Ibid
[17] Ibid
[18] Ibid
[19] Ibid
[20] Ibid
[21] Junaedi dan M. Baihaqi, Evaluasi Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah (MI), (Surabaya: LPTK IAIN Sunan Ampel, 2009), 122.

0 komentar:

“ Aku mengadu kepada kepala imam waki’ tentang hapalanku yang lemah, lantas ia memberiku petunjuk agar meniggalkan maksiyat”," Hapalan adalah pemberian Tuhan, sedang pemberian Tuhan tidaklah diberikan kepada orang bermaksiyat”,“ Salama aku masih mencari keutamaan, ilmu dan takwa aku tak butuh nyanyian wanita dan aromanya”