M A K A L A H
EVALUASI PEMBELAJARAN PAI
Dengan
Tema
“ Pemanfaatan Hasil
Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi PAI”
Makalah Ini Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi
Pembelajaran PAI
Disusun
Oleh :
SYUKRON AZIZ ZU’AMA
NIM/NIRM :
12.08.526/031.04.12.2876
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM SUNAN GIRI (INSURI) PONOROGO
TAHUN
AKADEMIK 2014
KATA PENGANTAR
Bismillahiraahmanirrahim
Makalah
ini, mungkin hanya laksana bintang
bintang di langit diantara
bermilyar milyar bintang yang
menjadi alas bagi langit. Tak ada keistimewaannya, apalagi untuk bisa menjadi
berharga. Akan tetapi , semoga Allah SWT menjadikan bintang ini sebagai sarana
untuk semakin mendekatkan diri kepadamu MU, saya juga berharap dengan izin dan
Ridhomu semoga bisa membuat mata saudara
kami bergegas sadar dan berusaha untuk
bergerak untuk menjadi manusia yang akan haus dengan ilmunya Allah dan
Ridhonya.
Segala
Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Tak ada suatu yang pantas diutarakan selain
ungkapan rasa syukur kehadirat-Nya. Banyak sekali nikmat Allah yang
tercurahkan, sehingga terlalu sedikit yang dapat disadari dan di syukuri,
karena itu melalui ini mudah-mudahan Allah ‘azza Wajalla memberikan Rahmat dan
Ampunan-Nya.
Shalawat
serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada baginda kita Nabi
Akhirul Zaman beliau Nabi Agung, Nabi Besar Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan
kita semua mampu menjalankan segala syariat yang beliau bawa, sehingga kita pun
tercatat menjadi Umatnya yang kelak di Yaumul Akhir kita mendapat Syafaat nya.
Amin amin amin Ya Robbal ‘Alamin.
Di dalam penulisan
makalah yang berjudul : “Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi
PAI”
ini tentunya tidak akan memberikan hasil yang
memuaskan apabila tidak disertai bantuan dan bimbingan kepada penulis. Dalam
kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan terima kasih
kepada :
- Bapak Dr. H. Marwan Salahuddin, M.Ag Selaku Derektor Pascasarjana Insuri Ponorogo.
- Bapak Dr. H. MULYONO, M. A, Selaku Dosen Pengampu Mata Kulyah Evaluasi Pembelajaran PAI.
- Seluruh Dosen dan Staf Insuri Ponorogo yang telah memberikan ilmu yang sangat Berarti dalam kehidupan.
- Rekan –rekanita semua pihak yang banyak membantu dan memberi support kepada penulis yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga penulisan Makalah ini dapat selesai.
Tiada imbalan
yang dapat penulis sampaikan kecuali ucapan teri kasih sedalamnya dan iringan
do’a mudah-mudahan segala amal sholeh yang membahagiakan dan memuaskan hati
yang telah diberikan kepada penulis dicatat oleh Allah SWT sebagai amal sholeh,
amal ibadah yang barokak Maslahah fiddini wadun-ya wal akhirah dan dapat
berguna bagi sumber pengetahuan dan penelitian untuk pengembangan pendidikan
Islam.
Makalah ini
penulis susun secara optimal, namun karena keterbatasan kemampuan, segala saran
dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan dan akan diterima dengan
senang hati dan semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
umumnya bagi para pembaca.
Akhir
Kalam sebagi harapan penulis, mudah-mudahan Allah SWT selalu melimpahkan
taufiq, hidayah serta meridhoi setiap langkah umat dan penulis khususnya dalam
menjalankan muamalah di bumi ini. Amin amin amin Ya Robbal Alamin.
Jazakumullah Ahsanal Jaza
Madiun, 23 Oktober 2014
Penulis
Syukron Aziz Zu’ama
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ……………… i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ……………… ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ……………… iv
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... ………………. 1
B.
Rumusan Masalah ....................................................................... ………………. 2
C.
Tujuan Pembahasan .................................................................... ………………. 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
A. Pengertian Evalausi .................................................................. ………………. 3
B.
Pentingnya Manfaat Hasil Evaluasi
............................................ ………………. 5
BAB II KESIMPULAN DAN
SARAN
A.
Kesimpulan ................................................................................. ………………. 12
B.
Saran Saran ................................................................................. ………………. 12
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................. ………………. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan pada
hakekatnya tidak sekedar mengarahkan anak didik pada aspek kognitif saja, akan
tetapi aspek-aspek lain juga perlu dikembangkan termasuk kemampuan anak didik
dalam hal akhlakul karimah[1].
Dalam fakta–fakta yang
ada banyak anak-anak yang lulus sekolah dengan predikat terbaik dalam ujian
nasional, namun dalam keseharian mereka sangatlah berbeda, di Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) Kembangsawit Kab Madiun tahun 2007 banyak siswa siswi yang lulus
ujian dengan predikat terbaik, namun sungguh disayangkan teryata yang lulus
dengan predikat terbaik itu bukannya orang-orang cerdas/ pandai namun
biasa-biasa saja, siswa yang cerdas dan berperstasi tidak lulus ujian, 20 siswa
yang setiap semesteranya mendapatkan predikat malah tidak lulus. Disinilah
evaluasi pembelajran diperlukan agar tidak merugikan siswa-siswi yang memang
berkopeten.
Hasil
Ujian Akhir Nasional (UAN) mengundang frustasi dan depresi bagi para siswa
yang tidak lulus.
AN, warga Desa Purwa Hamba, Kecamatan
Surodadi, Kecamatan Tegal, Jawa Tengah ini sejak Selasa (27/06/06) kemarin,
masih tergolek lemah di ruang instalasi gawat darurat Puskesmas Surodadi
akibat mengalami keracunan setelah menengak obat pembasmi hama. Pelajar SMP
Negeri ini nekad minun obat pembasmi hama setelah dinyatakan tidak lulus dalam
ujian akhir nasional beberapa waktu lalu. Tindakan percobaan bunuh diri
dilakukan korban di rumahnya Senin sore setelah dinyatakan tidak lulus. Padahal
prestasi belajarnya cukup baik. Sementara di Tabanan, Bali, seorang siswi SMP
terpaksa melakukan mogok makan dan mengurung diri dalam rumah. Aksi ini
dilakukan sebagai ungkapan protes karena dirinya dinyatakan tidak lulus ujian
nasional, padahal ia termasuk siswi berprestasi. Yogita
mengaku telah belajar maksimal, namun hanya karena nilai bahasa Inggrisnya
3,20, ia terpaksa harus menahan malu karena gagal masuk ke SMA Negeri. Akibat
kondisinya yang masih depresi, Yogita kini terpaksa masih dalam pengawasan
orangtua dan kerabatnya.[2]
Pembelajaran dinegeri ini harus di Evaluasi secara mendalam
agar negeri ini tidak kehilanggan masa depan bangsa, sedangkan secara harfiah Evaluasi
adalah pengambilan keputusan
berdasarkan hasil pengukuran dan standar criteria yang merupakan kegiatan
berkesinambungan. Evaluasi sangat penting dalam proses pembelajaran yaitu
sebagai sebuah kegiatan yang harus dilaksanakan tidak saja pada saat tengah semester, tiap semester
atau akhir tahun, tetapi harus dilakukan secara terus menerus.
Mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kegiatan evaluasi pembelajaran
untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pembahasan di dalam makalah Evaluasi Pembelajaran dibawah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengertian Evaluasi?
2. Apa Saja Hal-Hal Yang Termasuk Pemanfaatan Hasil Evaluasi
dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan yang dapa tdiambil
dari isi makalah ini adalah
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Sebagai sumber bacaan dan pengetahuan bagi yang membutuhkan.
3. Sebagai bahan diskusi/pembahasan mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister
Pendidikan Agama Islam sebagai penambah khazanah ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
- PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti)
daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat
suatu keputusan. Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang perlu kita
pahami lebih lanjut, yaitu[3] perhatikan bagan dibawah ini:
Secara harfiah kata Evaluasi berasal dari bahasa Inggris “evaluation”
yang berarti Nilai atau Harga. dalam bahasa Arab Nilai disebut Al –
Taqdir atau Al-Qimah, Dengan demikian secara Harfiah Evaluasi pendidikan Al –
Taqdir Al-Tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan
atau penilaian dalam hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam bahasa
Indonesia disbutkan Evaluasi berarti penilaian. Penilaian dapat digunakan untuk
semua aspek kehidupan. Dalam hal ini kita hanya memfokuskan penilaian dalam
bidang Pendidikan Agama Islam atau penilaian pendidikan Islam.
Jadi Evaluasi Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk
mendapatkan nilai yang terdapat dalam proses belajar mengajar yang dilihat dari
hasil yang dicapai oleh setiap siswa dalam jangka waktu tertentu. Misalnya
penilaian harian, mingguan, bulanan, ujian tengah semester, ujian akhir
semester dan akhir tahun ajaran dan ujian Nasional.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas
(nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen
pembelajaran,
berdasarkan
pertimbangan dan kriteria
tertentu, sebagai bentuk
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil belajar
adalah suatu proses atau kegiatan
yang
sistematis,
berkelanjutan
dan
menyeluruh dalam rangka pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik.[4]
Ada bebrapa ahli yang berpendapat atau mendevinisikan
tentang Evalusi diantaranya adalah :
1. Menurut Edwin Wandt dan Gerald W. Brown (1957 : 1)
mengatakan bahwa Evaluasi adalah aktivitas atau proses untuk menentukan nilai
atas sesuatu. Penilaian dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau
proses untuk menentukan nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan.[5]
2. Muhibbinsyah (2003:195) menyatakan
evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
3. Menurut M. Chobib Thoha evaluasi adalah merupakan kegiatan
yang terencana untuk mengetahui objek dengan menggunakan instrument dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
- PENTINGNYA MEMANFAATKAN HASIL EVALUASI
Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan
umpan balik (feed-back) kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran,
baik scara langsung maupun tidak langsung. Umpan balik dapat dijadikan sebagai
alat bagi guru untuk membantu peserta didik agar kegiatan belajarnya menjadi
lebih baik dan meningkatkan kinerjanya.
Peserta didik akan dapat mengukur sejauh mana tingkat
penguasaannya terhadap materi, jika hasil pekerjaan mereka mendapat umpan balik
dari gurunya. Umpan balik tersebut dapat dilakukan secara langsung, tertulis
atau demonstrasi. Dalam memberikan umpan balik, guru hendaknya memperhatikan
kualitas pekerjaan peserta didik yang lain.
Hal ini dapat membuat perasaan minder bagi peserta didik
yang memiliki kemampuan kurang. Umpan balik sifatnya memberikan saran dan
perbaikan., sehingga peserta didik termotivasi untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas proses hasil belajar serta hasil pekerjaannya.
Crooks
(2001) menyimpulkan agar umpan balik dapat bermanfaat untuk memotivasi peserta
didik, maka harus difokuskan pada:
1.
Kualitas
pekerjaan peserta didik dan bukan membandingkannya dengan hasil pekerjaan
peserta didik yang lain.
2.
Cara-cara
yang spesifik sehingga pekerjaan peserta didik dapat ditingkatkan.
3.
Peningkatan
pekerjaan peserta didik yang harus dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya[6].
Apa yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas
pekerjaan peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan balik
yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu
dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan pekerjaan peserta didik yang
mayoritas jawabannya benar atau sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
1. Manfaat
Hasil Evaluasi
Dalam
praktiknya, masih banyak guru yang tidak atau kurang memahami pemanfaatan hasil
evaluasi, sehingga hasil evaluasi formatif atau sumatif (misalnya) banyak
dimanfaatkan hanya untuk menentukan kenaikan kelas dan mengisi buku rapor.
Ada
4 manfaat Hasil Evaluasi, bisa di lihat dalam bagan dibawah ini :
Namun
demikian, untuk melihat pemanfaatan hasil evaluasi ini secara komprehensif,
kita dapat meninjaunya dari berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu[7]
:
1. Bagi
peserta didik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a. Membangkitkan
minat dan motivasi belajar.
b. Membentuk
sikap yang positif terhadap belajar dan pembelajaran.
c. Membantu
pemahaman peserta didik menjadi lebih baik.
d. Membantu
peserta didik dalam memilih metoda belajar yang baik dan benar.
e.
Mengetahui kedudukan
peserta didik dalam kelas
2. Bagi
guru, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a. Promosi
peserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan.
b. Mendiagnosis
peserta didik yang memiliki kelemahan atau kekurangan, baik secara perorangan
maupun kelompok.
c. Menentukan
pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi masing-masing.
d. Feedback dalam melakukan
perbaikan terhadap sistem pembelajaran.
e. Menyusun
laporan kepada orang tua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik.
f. Dijadikan
dasar pertimbangan dalam membuat perencanaan pembelajaran.
g. Menentukan
perlu tidaknya pembelajaran remedial.
3. Bagi
orang tua, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a. Mengetahui
kemajuan belajar peserta didik
b. Membimbing
kegiatan belajar peserta didik di rumah.
c. Menentukan
tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anaknya.
d.
Memprakirakan
kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam bidang pekerjaannya.
4.
Bagi
administrator madrasah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a.
Menentukan
penempatan peserta didik
b. Menentukan
kenaikan kelas.
c.
Pengelompokan
peserta didik di madrasah mengingat terbatasnya fasilitas pendidikan yang
tersedia serta indikasi kemajuan peserta didik pada waktu mendatang.
2. Refleksi
Pelaksanaan Evaluasi PAI
Dalam melaksanakan evaluasi
pembelajaran, sering ditemukan berbagai kekurangan atau kelemahan, mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penyusunan laporan. Namun, semakin banyak
seseorang memiliki pengalaman, maka diharapkan akan semakin sedikit kesalahanyang
dilakukan. Pepatah lama mengatakan”experiece is the best teacher”. Hal
ini berdasarkan suatu pemikiran bahwa seseorang tidak akan melakukan kesalahan
yang serupa pada kegiatan evaluasi berikutnya. Oleh sebab itu, untuk
mencapai suatu kesuksesan, belajarlah dari pengalaman masa lalu sebagai bahan
perbaikan. Tanpa adanya refleksi, tidak mudah bagi kita untuk mengetahui
bagian-bagian atau aspek-aspek mana dari evaluasi yang dianggap masih lemah.
Banyak orang keliru dalam menjalankan
evaluasi karena menganggap apa yang telah dilakukan selalu dan pasti benar.
Padahal, setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan tersebut
ada yang disengaja, tetapi ada juga yang tidak disengaja. Begitu juga guru
dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Guru selalu dituntut untuk melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan evaluasi yang telah dilakukan, sehingga
pelaksanaan evaluasi dari masa ke masa dapat terus ditingkatkan kualitasnya.
3. Keberhasilan Pembelajaran
Keberhasilan Pembelajaran banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor guru dapat
melaksanakan pembelajaran. Untuk itu, dalam melaksanakan pembelajaran guru
harus berpijak pada prinsip-prinsip tertentu. Dimyati dan Mudjiono (1994)
mengemukakan ada tujuh prinsip pembelajaran yaitu[8]:
a.
Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, bahkan tanpa
adanya perhatian tak mungkin terjadi proses belajar. Perhatian terhadap
pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran sesuai dengan
kebutuhannya, bahkan dapat membangkitkan motivasi belajarnya.
b.
Keaktifan
Pada dasarnya peserta didik adalah manusia aktif yang mempunyai dorongan
untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar hanya
mungkin terjadi apabila peserta didik aktif mengalami sendiri.
c.
Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman
Belajar bearti mengalami. Belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain.
Belajar harus dilakukan sendiri oleh peserta didik. Edgar Dale dalam “cone of
experience”-nya mengemukakan, “belajar yang paling baik adalah belajar melalui
pengalaman langsung.”
d.
Pengulangan
Menurut teori psikologi, daya belajar adalah melatih daya-daya yang ada
pada jiwa manusia, seperti daya mengamati, menanggapi, mengingat, mengkhayal,
merasakan dan berfikir. Melalui pengulangan, maka daya-daya tersebut akan
berkembang.
e.
Tantangan
Field Theory dari Kurt Lewin mengemukakab bahwa peserta didik dalam situasi
belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam proses
belajar, peserta didik menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi
selalu terdapat hambatan, yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif
untuk mengatasi hambatan itu, yaitu dengan mempelajaribahan belajar tersebut.
f.
Balikan dan
Penguatan
Peserta didik akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik. Untuk itu, guru harus melakukan penilaian hasil
belajar. Hasil belajar yang baik akan balikan (feedback) yang menyenangkan dan
berpengaruh baikterhadap kegiatan belajar selanjuta.
g.
Perbedaan Individual
Setiap Peserta didik memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan
itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatya.
perbedaan individual ini dapat berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta
didik.
Bagan
dari 7 Prinsip Pembelajaran
4. Evaluasi Diri Terhadap Proses Pembelajaran
Setelah
melaksanakan proses pembelajaran, tentu guru ingin mengetahui bagaimana
hasilnya. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan cara mengevaluasi
diri sendiri secara jujur, objektif, dan komprehensif. Hal ini dimaksudkan agar
guru dapat segera mengetahui kelemahan-kelemahan yang dilakukan dalam
melaksanakan pembelajaran dan berupaya memperbaikinya untuk pembelajaran yang
akan datang.
Bisa saja
kelemahan-kelemahan tersebut diperoleh dari orang lain atau dari peserta didik
sendiri, tetapi akan lebih bijaksana bila hal tersebut dilakuka sendiri oleh
guru. Mungkin kita belum terbiasa atau terlatih dengan evaluasi diri, tetapi
tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang positif dan bermakna untuk
kita.
5. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung
Keberhasilan dalam Pembelajaran
Salah satu
jenis penilaian yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran adalah penilaian
diagnostik, yaitu penilaian yang berfungsi mengidentifikasi faktor-faktor
Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran. Berdasarkan
penilaian diagnostik ini, guru melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Jika guru tidak mengetahui faktor-faktor Penyebab
Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran, maka akan sulit bagi
guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Untuk mengidentifikasi
faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran,
guru dapat melakukannya secara perseorangan atau melalui teknik evaluasi diri
atau dapat juga dilauan secara kelompok, bersama guru sejawat lainnya yang
mengajar bidang studi srumpun.
6. Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar
Untuk
Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar hendaknya kita berpijak pada hasil
identifikasi faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam
Pembelajaran, berdasarkan hasil identifikasi ini kemudian kita mencari
alternatif pemecahannya, kemudian dari berbagai alternatif itu kita pilih mana
yang mungkin dilaksanakan dilihat dari berbagai kesiapan guru, kesiapan peserta
didik, sarana dan prasarana, dan sebagainya. Mengoptimalkan Proses dan Hasil
Belajar berarti melakukan berbagai upaya perbaikan agar proses belajar dapat
berjalan dengan efektif dan hasil belajar dapat diperoleh secara optimal.
7. Pembelajaran Remedial
Salah satu
komponen penting dalam sisitem pembelajaran adalah materi. Banyak hasil
penelitian menunjukan lemahnya penguasaan peserta didik terhadap materi
pelajaran. Padahal dalam silabus, materi pelajaran sudah diatur sedemikian
rupa, baik ruang lingkup, urutan materi maupun penempatan materi. Dalam hal
tertentu, kita tidak mungkin memaksakan peserta didik untuk melanjutkan ke
materi pembelajaran berikutnya.
Jika sebagian
besar peserta didik belum menguasai kompetensi yang diharapkan, maka kita
segera mengetahui dan mencari alternatif solusi agar peserta didik
tersebutdapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Setelah diketahui siapa
saja peserta didik yang gagal menguasai kompetensi, materi apa yang dianggap
sulit, dimana letak kesulitannya, kemudian mencari alternatif pemecahan, antara
lain melakukan pembelajaran remedial.
BAB
III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan
standar kriteria yang merupakan kegiatan berkesinambungan. Evaluasi sangat
penting dalam proses pembelajaran yaitu sebagai sebuah kegiatan yang harus
dilaksanakan tidak saja pada saat tengah semester, tiap semester atau akhir tahun,
tetapi harus dilakukan secara terus menerus.
Setelah melaksanakan proses
pembelajaran, tentu guru ingin mengetahui bagaimana hasilnya. Salah satu cara
yang harus dilakukan adalah dengan cara mengevaluasi diri sendiri secara jujur,
objektif, dan komprehensif. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat segera
mengetahui kelemahan-kelemahan yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran
dan berupaya memperbaikinya untuk pembelajaran yang akan datang.
Bisa saja kelemahan-kelemahan tersebut
diperoleh dari orang lain atau dari peserta didik sendiri, tetapi akan lebih
bijaksana bila hal tersebut dilakuka sendiri oleh guru. Mungkin kita belum
terbiasa atau terlatih dengan evaluasi diri, tetapi tidak ada kata terlambat
untuk memulai sesuatu yang positif dan bermakna untuk kita.
- SARAN
Adapun
saran yang dapat saya sampaikan adalah
1. Agar para pembaca dapat mempelajari makalah yang penulis
buat dan mengerti isi serta ruang lingkupnya sehingga dapat diambil pelajaran
dan diterapkan dalam kehidupan.
2. Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
kata lengkap dan sempurna.
Masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam hal sisitematika makalah maupun
isinya. Maka dari itu, penulis sebagai
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman dan dosen mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran PAI demi
perbaikan dalam penyusunan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, (2013), Evaluasi
Pembelajaran, Cetakan Ke-V, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Crooks, T. (2001), the vaidity of
Formative Assessment diakses tanggal 4 maret 2014 dari http: // www.
Leeds.ac.uk/educol/documents/00001862.html.
Dimyati dan Mudjiono, (1994), Belajar
dan Pembelajaran, Jakarta: P3MTK-Ditjen Dikti-Depdikbud
Ibrahim
dan Nana Syaodih S, 2003, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Nana
Sudjana, 2008, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.
Rosda Karya.
Saiful
Bahri Djamarah, 2010, Guru dan Anak Didik Dalam Intraksi Edukatif,
(Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis), Jakarta: PT. Rineka Cipta.
[1] Solikah, Efektifitas
Pendidikan Akhlak di Pondok Pesantren Manbail Futuh Beji Jenu Tuban, Skripsi
(Jogjakarta : UIN Kalijaga, 2010),.6
[2] indosiar.com, Bali, Tidak Lulus Uan, (Jakarta
: 17 Juni 2006),. 2
[3] Zainal Arifin, Evaluasi
Pembelajaran, (Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama, 2012),. 8
[4] Ibid,. 12
[5] Crooks, T. (2001), the vaidity of Formative Assessment
diakses tanggal 4 maret 2014 dari http: // www.
Leeds.ac.uk/educol/documents/00001862.html.
[6] Crooks, T. (2001), the vaidity of Formative Assessment
diakses tanggal 4 maret 2014 dari http: // www.
Leeds.ac.uk/educol/documents/00001862.html.
[7] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,
(Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, 2012),. 378
[8] Dimyati dan
Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:
P3MTK-Ditjen Dikti-Depdikbud,1994), . 365
0 komentar:
Posting Komentar