Pages

Pasca Sarjana

Pasca Sarjana

About

Selamat Datang BLOG KAMI  »   "ان المعلم و لبطيب كلا هما* لا ينصحان اذهما لم يكر مان" Sesungguhnya guru dan dokter tidak akan berguna nasehatnya bila tidak dihormatiالله اكبرا, Mari Kita Berusaha menjadi manusia yang takwa... Tetap semangat Beruntunglah Orang Yang tidak Selalu lupa Salam Takzim

Minggu, 07 Desember 2014

Munafikkah Saya? dikutip di fb (17 Oktober 2012 | Dibaca : 3771 Kali | Ya Ummi/Senin, 8 Desember 2014 M | 15 Safar 1436 H )

Assalamu’alaikum
Ummi, sebagai guru di sebuah SMP, saya sering menasehati murid-murid saya agar mereka tak terjerumus dalam pacaran. Namun, saat menyampaikan nasehat itu saya merasakan kegamangan karena sebelum menikah saya pun berpacaran hingga kemudian kami menikah. Saat berpacaran saya tetap aktif tarbiyah sampai sekarang.
Beberapa teman kuliah dulu yang mengetahui masa lalu saya selalu mengatakan saya dan suami munafik, terutama saat bicara tentang kebaikan. Sesungguhnya saya menyesali perbuatan saya dulu. Bagaimana membuktikan bahwa saya benar-benar menyesal, Ummi? Bagaimana pula nasehat yang saya berikan kepada murid-murid saya?
Wassalamu’alaikum





Jawaban Syariah
Manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan dan dosa. Dan sebaik-baiknya orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertobat dan tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah dilakukan.
Ketika seorang sahabat bertobat dan memohon pembersihan diri, kemudian sahabat lain mencaci dan mencibirnya, maka Rasulullah saw marah dan mengatakan, “Jika pahala dari tobatnya itu dibagikan kepada seluruh penduduk Madinah, niscaya masih cukup.”
Kemunafikan adalah sikap seseorang yang mengaku beriman namun pada hakikatnya tidak beriman. Inilah yang disebut dengan munafik i’tiqadiy. Adapun munafik ‘amaliy adalah perbuatan seseorang Muslim yang disebutkan dalam hadits Nabi saw, “Tanda-tanda munafik itu ada tiga, jika berkata ia berdusta, jika berjanji selalu diingkari dan jika diberi amanat selalu dikhianati.
Adapun kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan seseorang, kemudian dia bertobat dan memperingatkan orang lain untuk tidak melakukan perbuatan tersebut adalah suatu perbuatan yang mulia.
Bertobat berarti menyesali perbuatan yang telah dilakukan dan meninggalkan perbuatan tersebut, serta bertekad untuk tidak kembali mengulanginya. Jika Nanda memang telah menyesali perbuatan yang pernah Nanda lakukan dan tidak mengulanginya lagi, maka tidak usah merasa bersalah lagi.
Kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang hendaknya menjadi cambuk agar tidak terulang lagi. Ummi tidak melihat tanda-tanda kemunafikan terhadap apa yang Nanda lakukan sekarang. Jadi tak perlu terbebani dengan kesalahan di masa lalu. Teruslah berdakwah dan tingkatkan kesalehan Nanda dan suami.    

Jawaban Psikologi
Dalam posisi Nanda sebagai guru, maka peran pembinaan menjadi sangat penting. Karena seorang siswa SMP umumnya lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya, maupun menghabiskan waktu di sekolah. Pemahaman guru tentang perilaku siswa ini sering kali lebih mendalam, karena interaksi intens yang terbangun di sekolah lebih dari pemahaman yang dimiliki oleh orangtua terhadap anaknya. Oleh karena itu,  Nanda memiliki banyak peluang untuk memberikan nasehat secara bijak kepada anak didik Nanda.
Berkaitan dengan kegamangan yang Nanda alami, berikut saran-saran Ummi:
  • Bagi remaja, tertarik dengan lawan jenis merupakan sesuatu yang fitrah. Sebagai pendidik, selayaknyalah Nanda memberikan batasan-batasan yang perlu diperhatikan siswa agar perasaan yang sedang mendominasi diri mereka dapat dikendalikan secara tepat.
  • Dilema sebagai pendidik adalah menjadikan diri kita sebagai role model yang tidak hanya pandai berkata-kata, tetapi juga menerapkan langsung nasehat tersebut bagi diri kita. Namun tentu Nanda, tidak ada sesuatu yang sempurna, apalagi bila hal tersebut berkaitan dengan masa lalu. Hemat Ummi, jangan sampai kesalahan yang kita lakukan di masa lalu membuat kita merasa enggan menyampaikan nasehat bagi orang lain.
  • Masa lalu yang sudah terjadi tentu tidak bisa kita hapus jejak rekamannya, termasuk bila hal tersebut diketahui orang-orang di sekitar Nanda. Yang Nanda bisa lalukan saat ini adalah berpikir ke depan dan merancang perbaikan diri untuk mengisi hari-hari yang akan datang. Kesangsian yang dimiliki orang-orang yang dekat dengan diri Nanda dulu tidak perlu ditanggapi dengan sikap reaktif. Cukup buktikan dengan konsistensi Nanda untuk melakukan kebaikan. Suatu ketika, anggapan orang tentang masa lalu Nanda akan terhapus dengan sendirinya bila mereka melihat kiprah Nanda saat ini dan keseriusan menegakkan aturan moral untuk masa depan.
  • Nasehat yang Nanda berikan kepada siswa Nanda, tidak berarti bahwa Nanda dalam posisi sebagai orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Karena itu, tetaplah dengan komitmen Nanda. Jadikanlah upaya tersebut justru merupakan bukti bahwa Nanda benar-benar menyesali masa lalu yang sudah terjadi. Dengan kebaikan-kebaikan yang Nanda lakukan, semoga hal tersebut dapat menghapus guilty feeling yang Nanda alami sehingga Nanda lebih tegar melangkah.

0 komentar:

“ Aku mengadu kepada kepala imam waki’ tentang hapalanku yang lemah, lantas ia memberiku petunjuk agar meniggalkan maksiyat”," Hapalan adalah pemberian Tuhan, sedang pemberian Tuhan tidaklah diberikan kepada orang bermaksiyat”,“ Salama aku masih mencari keutamaan, ilmu dan takwa aku tak butuh nyanyian wanita dan aromanya”