Pages

Pasca Sarjana

Pasca Sarjana

About

Selamat Datang BLOG KAMI  »   "ان المعلم و لبطيب كلا هما* لا ينصحان اذهما لم يكر مان" Sesungguhnya guru dan dokter tidak akan berguna nasehatnya bila tidak dihormatiالله اكبرا, Mari Kita Berusaha menjadi manusia yang takwa... Tetap semangat Beruntunglah Orang Yang tidak Selalu lupa Salam Takzim

Kamis, 23 Oktober 2014

Tugas Evaluasi Pembelajaran PAI




M A K A L A H


EVALUASI PEMBELAJARAN PAI
Dengan Tema
“ Pemanfaatan Hasil
Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi PAI”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI



Disusun Oleh :
SYUKRON AZIZ ZU’AMA
NIM/NIRM :
12.08.526/031.04.12.2876


PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI (INSURI) PONOROGO
TAHUN AKADEMIK 2014 




KATA PENGANTAR

Bismillahiraahmanirrahim

Makalah ini, mungkin  hanya laksana bintang bintang  di langit diantara bermilyar milyar  bintang yang menjadi alas bagi langit. Tak ada keistimewaannya, apalagi untuk bisa menjadi berharga. Akan tetapi , semoga Allah SWT menjadikan bintang ini sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri kepadamu MU, saya juga berharap dengan izin dan Ridhomu semoga bisa membuat  mata saudara kami bergegas  sadar dan berusaha untuk bergerak untuk menjadi manusia yang akan haus dengan ilmunya Allah dan Ridhonya.
Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Tak ada suatu yang pantas diutarakan selain ungkapan rasa syukur kehadirat-Nya. Banyak sekali nikmat Allah yang tercurahkan, sehingga terlalu sedikit yang dapat disadari dan di syukuri, karena itu melalui ini mudah-mudahan Allah ‘azza Wajalla memberikan Rahmat dan Ampunan-Nya.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada baginda kita Nabi Akhirul Zaman beliau Nabi Agung, Nabi Besar Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita semua mampu menjalankan segala syariat yang beliau bawa, sehingga kita pun tercatat menjadi Umatnya yang kelak di Yaumul Akhir kita mendapat Syafaat nya. Amin amin amin Ya Robbal ‘Alamin.
Di dalam penulisan makalah yang berjudul : Pemanfaatan Hasil  Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi PAI”
 ini tentunya tidak akan memberikan hasil yang memuaskan apabila tidak disertai bantuan dan bimbingan kepada penulis. Dalam kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada :
  1. Bapak Dr. H. Marwan Salahuddin, M.Ag Selaku Derektor Pascasarjana Insuri Ponorogo.
  2. Bapak Dr. H. MULYONO, M. A,  Selaku Dosen Pengampu Mata Kulyah Evaluasi Pembelajaran PAI.
  3. Seluruh Dosen dan Staf  Insuri Ponorogo yang telah memberikan  ilmu yang sangat Berarti dalam kehidupan.
  4. Rekan –rekanita  semua pihak yang banyak membantu dan memberi support kepada penulis yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga penulisan Makalah ini dapat selesai.
Tiada imbalan yang dapat penulis sampaikan kecuali ucapan teri kasih sedalamnya dan iringan do’a mudah-mudahan segala amal sholeh yang membahagiakan dan memuaskan hati yang telah diberikan kepada penulis dicatat oleh Allah SWT sebagai amal sholeh, amal ibadah yang barokak Maslahah fiddini wadun-ya wal akhirah dan dapat berguna bagi sumber pengetahuan dan penelitian untuk pengembangan pendidikan Islam.
Makalah ini penulis susun secara optimal, namun karena keterbatasan kemampuan, segala saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan dan akan diterima dengan senang hati dan semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.
Akhir Kalam sebagi harapan penulis, mudah-mudahan Allah SWT selalu melimpahkan taufiq, hidayah serta meridhoi setiap langkah umat dan penulis khususnya dalam menjalankan muamalah di bumi ini. Amin amin amin Ya Robbal Alamin.
Jazakumullah Ahsanal Jaza





Madiun, 23 Oktober 2014
Penulis




Syukron Aziz Zu’ama



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ……………… i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ……………… ii
      DAFTAR ISI .............................................................................................. ………………  iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah   ........................................................... ………………. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... ………………. 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................... ………………. 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
A. Pengertian Evalausi   .................................................................. ………………. 3
B. Pentingnya Manfaat Hasil Evaluasi ............................................ ………………. 5
BAB II KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. ………………. 12
B. Saran Saran ................................................................................. ………………. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. ………………. 13

 



 
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya tidak sekedar mengarahkan anak didik pada aspek kognitif saja, akan tetapi aspek-aspek lain juga perlu dikembangkan termasuk kemampuan anak didik dalam hal akhlakul karimah[1].
Dalam fakta–fakta yang ada banyak anak-anak yang lulus sekolah dengan predikat terbaik dalam ujian nasional, namun dalam keseharian mereka sangatlah berbeda, di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kembangsawit Kab Madiun tahun 2007 banyak siswa siswi yang lulus ujian dengan predikat terbaik, namun sungguh disayangkan teryata yang lulus dengan predikat terbaik itu bukannya orang-orang cerdas/ pandai namun biasa-biasa saja, siswa yang cerdas dan berperstasi tidak lulus ujian, 20 siswa yang setiap semesteranya mendapatkan predikat malah tidak lulus. Disinilah evaluasi pembelajran diperlukan agar tidak merugikan siswa-siswi yang memang berkopeten.
Hasil Ujian Akhir Nasional (UAN) mengundang frustasi dan depresi bagi para siswa yang tidak lulus. AN, warga Desa Purwa Hamba, Kecamatan Surodadi, Kecamatan Tegal, Jawa Tengah ini sejak Selasa (27/06/06) kemarin, masih tergolek lemah di ruang instalasi gawat darurat Puskesmas Surodadi akibat mengalami keracunan setelah menengak obat pembasmi hama. Pelajar SMP Negeri ini nekad minun obat pembasmi hama setelah dinyatakan tidak lulus dalam ujian akhir nasional beberapa waktu lalu. Tindakan percobaan bunuh diri dilakukan korban di rumahnya Senin sore setelah dinyatakan tidak lulus. Padahal prestasi belajarnya cukup baik. Sementara di Tabanan, Bali, seorang siswi SMP terpaksa melakukan mogok makan dan mengurung diri dalam rumah. Aksi ini dilakukan sebagai ungkapan protes karena dirinya dinyatakan tidak lulus ujian nasional, padahal ia termasuk siswi berprestasi. Yogita mengaku telah belajar maksimal, namun hanya karena nilai bahasa Inggrisnya 3,20, ia terpaksa harus menahan malu karena gagal masuk ke SMA Negeri. Akibat kondisinya yang masih depresi, Yogita kini terpaksa masih dalam pengawasan orangtua dan kerabatnya.[2]

Pembelajaran dinegeri ini harus di Evaluasi secara mendalam agar negeri ini tidak kehilanggan masa depan bangsa, sedangkan secara harfiah Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar criteria yang merupakan kegiatan berkesinambungan. Evaluasi sangat penting dalam proses pembelajaran yaitu sebagai sebuah kegiatan yang harus dilaksanakan tidak saja pada saat tengah semester, tiap semester atau akhir tahun, tetapi harus dilakukan secara terus menerus.
Mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi pembelajaran  untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pembahasan di dalam makalah Evaluasi Pembelajaran dibawah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah Pengertian Evaluasi?
2.      Apa Saja Hal-Hal Yang Termasuk Pemanfaatan Hasil Evaluasi dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi?

C.    Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan yang dapa tdiambil dari isi makalah ini adalah
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Sebagai sumber bacaan dan pengetahuan bagi yang  membutuhkan.
3. Sebagai bahan diskusi/pembahasan mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Agama Islam sebagai penambah khazanah ilmu pengetahuan.


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

  1. PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan. Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang perlu kita pahami lebih lanjut, yaitu[3]  perhatikan bagan dibawah ini:




Secara harfiah kata Evaluasi berasal dari bahasa Inggris “evaluation” yang berarti Nilai atau Harga. dalam bahasa Arab Nilai disebut Al – Taqdir atau Al-Qimah, Dengan demikian secara Harfiah Evaluasi pendidikan Al – Taqdir Al-Tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian dalam hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam bahasa Indonesia disbutkan Evaluasi berarti penilaian. Penilaian dapat digunakan untuk semua aspek kehidupan. Dalam hal ini kita hanya memfokuskan penilaian dalam bidang Pendidikan Agama Islam atau penilaian pendidikan Islam.
Jadi Evaluasi Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk mendapatkan nilai yang terdapat dalam proses belajar mengajar yang dilihat dari hasil yang dicapai oleh setiap siswa dalam jangka waktu tertentu. Misalnya penilaian harian, mingguan, bulanan, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan akhir tahun ajaran dan ujian Nasional.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan  yang  sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka  pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran   terhadap  berbagai  komponen  pembelajaran,  berdasarkan pertimbangan dan  kriteria  tertentu, sebagai bentuk  pertanggungjawaban guru dalam  melaksanakan pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah  suatu  proses  atau  kegiatan  yang  sistematis,  berkelanjutan  dan menyeluruh dalam rangka  pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik.[4]

Ada bebrapa ahli yang berpendapat atau mendevinisikan tentang Evalusi diantaranya adalah :
1.       Menurut Edwin Wandt dan Gerald W. Brown (1957 : 1) mengatakan bahwa Evaluasi adalah aktivitas atau proses untuk menentukan nilai atas sesuatu. Penilaian dalam pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan.[5]
2.      Muhibbinsyah (2003:195) menyatakan evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
3.       Menurut M. Chobib Thoha evaluasi adalah merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.


  1. PENTINGNYA MEMANFAATKAN HASIL EVALUASI
Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik (feed-back) kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik scara langsung maupun tidak langsung. Umpan balik dapat dijadikan sebagai alat bagi guru untuk membantu peserta didik agar kegiatan belajarnya menjadi lebih baik dan meningkatkan kinerjanya.
Peserta didik akan dapat mengukur sejauh mana tingkat penguasaannya terhadap materi, jika hasil pekerjaan mereka mendapat umpan balik dari gurunya. Umpan balik tersebut dapat dilakukan secara langsung, tertulis atau demonstrasi. Dalam memberikan umpan balik, guru hendaknya memperhatikan kualitas pekerjaan peserta didik yang lain.
Hal ini dapat membuat perasaan minder bagi peserta didik yang memiliki kemampuan kurang. Umpan balik sifatnya memberikan saran dan perbaikan., sehingga peserta didik termotivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses hasil belajar serta hasil pekerjaannya.
Crooks (2001) menyimpulkan agar umpan balik dapat bermanfaat untuk memotivasi peserta didik, maka harus difokuskan pada:
1.      Kualitas pekerjaan peserta didik dan bukan membandingkannya dengan hasil pekerjaan peserta didik yang lain.
2.      Cara-cara yang spesifik sehingga pekerjaan peserta didik dapat ditingkatkan.
3.      Peningkatan pekerjaan peserta didik yang harus dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya[6].

Apa yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas pekerjaan peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan balik yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan pekerjaan peserta didik yang mayoritas jawabannya benar atau sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.



1.      Manfaat Hasil Evaluasi
Dalam praktiknya, masih banyak guru yang tidak atau kurang memahami pemanfaatan hasil evaluasi, sehingga hasil evaluasi formatif atau sumatif (misalnya) banyak dimanfaatkan hanya untuk menentukan kenaikan kelas dan mengisi buku rapor.
Ada 4 manfaat Hasil Evaluasi, bisa di lihat dalam bagan dibawah ini :


Namun demikian, untuk melihat pemanfaatan hasil evaluasi ini secara komprehensif, kita dapat meninjaunya dari berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu[7] :
1.      Bagi peserta didik, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a.       Membangkitkan minat dan motivasi belajar.
b.      Membentuk sikap yang positif terhadap belajar dan pembelajaran.
c.       Membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik.
d.      Membantu peserta didik dalam memilih metoda belajar yang baik dan benar.
e.       Mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelas
2.      Bagi guru, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a.       Promosi peserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan.
b.      Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelemahan atau kekurangan, baik secara perorangan maupun kelompok.
c.       Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi masing-masing.
d.      Feedback dalam melakukan perbaikan terhadap sistem pembelajaran.
e.       Menyusun laporan kepada orang tua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
f.       Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat perencanaan pembelajaran.
g.       Menentukan perlu tidaknya pembelajaran remedial.
3.      Bagi orang tua, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a.       Mengetahui kemajuan belajar peserta didik
b.      Membimbing kegiatan belajar peserta didik di rumah.
c.       Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anaknya.
d.      Memprakirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam bidang pekerjaannya.
4.      Bagi administrator madrasah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a.       Menentukan penempatan peserta didik
b.      Menentukan kenaikan kelas.
c.       Pengelompokan peserta didik di madrasah mengingat terbatasnya fasilitas pendidikan yang tersedia serta indikasi kemajuan peserta didik pada waktu mendatang.

2.      Refleksi Pelaksanaan Evaluasi  PAI
Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, sering ditemukan berbagai kekurangan atau kelemahan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penyusunan laporan. Namun, semakin banyak seseorang memiliki pengalaman, maka diharapkan akan semakin sedikit kesalahanyang dilakukan. Pepatah lama mengatakan”experiece is the best teacher”. Hal ini berdasarkan suatu pemikiran bahwa seseorang tidak akan melakukan kesalahan yang serupa pada kegiatan evaluasi berikutnya. Oleh sebab itu, untuk mencapai suatu kesuksesan, belajarlah dari pengalaman masa lalu sebagai bahan perbaikan. Tanpa adanya refleksi, tidak mudah bagi kita untuk mengetahui bagian-bagian atau aspek-aspek mana dari evaluasi yang dianggap masih lemah.
Banyak orang keliru dalam menjalankan evaluasi karena menganggap apa yang telah dilakukan selalu dan pasti benar. Padahal, setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan tersebut ada yang disengaja, tetapi ada juga yang tidak disengaja. Begitu juga guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Guru selalu dituntut untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan evaluasi yang telah dilakukan, sehingga pelaksanaan evaluasi dari masa ke masa dapat terus ditingkatkan kualitasnya.

3.      Keberhasilan Pembelajaran
Keberhasilan Pembelajaran banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor guru dapat melaksanakan pembelajaran. Untuk itu, dalam melaksanakan pembelajaran guru harus berpijak pada prinsip-prinsip tertentu. Dimyati dan Mudjiono (1994) mengemukakan ada tujuh prinsip pembelajaran yaitu[8]:
a.             Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, bahkan tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi proses belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya, bahkan dapat membangkitkan motivasi belajarnya.
b.      Keaktifan
Pada dasarnya peserta didik adalah manusia aktif yang mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar hanya mungkin terjadi apabila peserta didik aktif mengalami sendiri.
c.       Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman
Belajar bearti mengalami. Belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar harus dilakukan sendiri oleh peserta didik. Edgar Dale dalam “cone of experience”-nya mengemukakan, “belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.”
d.      Pengulangan
Menurut teori psikologi, daya belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada jiwa manusia, seperti daya mengamati, menanggapi, mengingat, mengkhayal, merasakan dan berfikir. Melalui pengulangan, maka daya-daya tersebut akan berkembang.
e.        Tantangan
Field Theory dari Kurt Lewin mengemukakab bahwa peserta didik dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam proses belajar, peserta didik menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan, yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu, yaitu dengan mempelajaribahan belajar tersebut.

f.        Balikan dan Penguatan
Peserta didik akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Untuk itu, guru harus melakukan penilaian hasil belajar. Hasil belajar yang baik akan balikan (feedback) yang menyenangkan dan berpengaruh baikterhadap kegiatan belajar selanjuta.
g.       Perbedaan Individual
Setiap Peserta didik memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatya. perbedaan individual ini dapat berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik.

Bagan dari 7 Prinsip Pembelajaran

 



4.      Evaluasi Diri Terhadap Proses Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, tentu guru ingin mengetahui bagaimana hasilnya. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan cara mengevaluasi diri sendiri secara jujur, objektif, dan komprehensif. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat segera mengetahui kelemahan-kelemahan yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dan berupaya memperbaikinya untuk pembelajaran yang akan datang.
Bisa saja kelemahan-kelemahan tersebut diperoleh dari orang lain atau dari peserta didik sendiri, tetapi akan lebih bijaksana bila hal tersebut dilakuka sendiri oleh guru. Mungkin kita belum terbiasa atau terlatih dengan evaluasi diri, tetapi tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang positif dan bermakna untuk kita.

5.      Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran
Salah satu jenis penilaian yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran adalah penilaian diagnostik, yaitu penilaian yang berfungsi mengidentifikasi faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran. Berdasarkan penilaian diagnostik ini, guru melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Jika guru tidak mengetahui faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran, maka akan sulit bagi guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran, guru dapat melakukannya secara perseorangan atau melalui teknik evaluasi diri atau dapat juga dilauan secara kelompok, bersama guru sejawat lainnya yang mengajar bidang studi srumpun.

6.      Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar
Untuk Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar hendaknya kita berpijak pada hasil identifikasi faktor-faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran, berdasarkan hasil identifikasi ini kemudian kita mencari alternatif pemecahannya, kemudian dari berbagai alternatif itu kita pilih mana yang mungkin dilaksanakan dilihat dari berbagai kesiapan guru, kesiapan peserta didik, sarana dan prasarana, dan sebagainya. Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar berarti melakukan berbagai upaya perbaikan agar proses belajar dapat berjalan dengan efektif dan hasil belajar dapat diperoleh secara optimal.




7.      Pembelajaran Remedial
Salah satu komponen penting dalam sisitem pembelajaran adalah materi. Banyak hasil penelitian menunjukan lemahnya penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Padahal dalam silabus, materi pelajaran sudah diatur sedemikian rupa, baik ruang lingkup, urutan materi maupun penempatan materi. Dalam hal tertentu, kita tidak mungkin memaksakan peserta didik untuk melanjutkan ke materi pembelajaran berikutnya.
Jika sebagian besar peserta didik belum menguasai kompetensi yang diharapkan, maka kita segera mengetahui dan mencari alternatif solusi agar peserta didik tersebutdapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Setelah diketahui siapa saja peserta didik yang gagal menguasai kompetensi, materi apa yang dianggap sulit, dimana letak kesulitannya, kemudian mencari alternatif pemecahan, antara lain melakukan pembelajaran remedial.


BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria yang merupakan kegiatan berkesinambungan. Evaluasi sangat penting dalam proses pembelajaran yaitu sebagai sebuah kegiatan yang harus dilaksanakan tidak saja pada saat tengah semester, tiap semester atau akhir tahun, tetapi harus dilakukan secara terus menerus.
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, tentu guru ingin mengetahui bagaimana hasilnya. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan cara mengevaluasi diri sendiri secara jujur, objektif, dan komprehensif. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat segera mengetahui kelemahan-kelemahan yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dan berupaya memperbaikinya untuk pembelajaran yang akan datang.
Bisa saja kelemahan-kelemahan tersebut diperoleh dari orang lain atau dari peserta didik sendiri, tetapi akan lebih bijaksana bila hal tersebut dilakuka sendiri oleh guru. Mungkin kita belum terbiasa atau terlatih dengan evaluasi diri, tetapi tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang positif dan bermakna untuk kita.
  1. SARAN
Adapun saran yang dapat saya sampaikan adalah
1.      Agar para pembaca dapat mempelajari makalah yang penulis buat dan mengerti isi serta ruang lingkupnya sehingga dapat diambil pelajaran dan diterapkan dalam kehidupan.
2.      Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata lengkap dan sempurna. Masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam hal sisitematika makalah maupun isinya. Maka dari itu, penulis sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun  dari teman-teman dan dosen mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI demi perbaikan dalam penyusunan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA


Arifin, Zainal, (2013), Evaluasi Pembelajaran, Cetakan Ke-V, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Crooks, T. (2001), the vaidity of Formative Assessment diakses tanggal 4 maret 2014 dari http: // www. Leeds.ac.uk/educol/documents/00001862.html.

Dimyati dan Mudjiono, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: P3MTK-Ditjen Dikti-Depdikbud

Ibrahim dan Nana Syaodih S, 2003, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nana Sudjana, 2008, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Rosda Karya.

Saiful Bahri Djamarah, 2010, Guru dan Anak Didik Dalam Intraksi Edukatif, (Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis), Jakarta: PT. Rineka Cipta.


[1] Solikah, Efektifitas Pendidikan Akhlak di Pondok Pesantren Manbail Futuh Beji Jenu Tuban, Skripsi (Jogjakarta : UIN Kalijaga, 2010),.6
[2] indosiar.com, Bali, Tidak Lulus Uan, (Jakarta : 17 Juni 2006),. 2
[3] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta :  Direktorat Jenderal Pendidikan Islam  Kementerian  Agama, 2012),. 8
[4] Ibid,. 12
[5] Crooks, T. (2001), the vaidity of Formative Assessment diakses tanggal 4 maret 2014 dari http: // www. Leeds.ac.uk/educol/documents/00001862.html.

[6] Crooks, T. (2001), the vaidity of Formative Assessment diakses tanggal 4 maret 2014 dari http: // www. Leeds.ac.uk/educol/documents/00001862.html.
[7] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta :  Direktorat Jenderal Pendidikan Islam  Kementerian  Agama, 2012),. 378
[8] Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: P3MTK-Ditjen Dikti-Depdikbud,1994), . 365

“ Aku mengadu kepada kepala imam waki’ tentang hapalanku yang lemah, lantas ia memberiku petunjuk agar meniggalkan maksiyat”," Hapalan adalah pemberian Tuhan, sedang pemberian Tuhan tidaklah diberikan kepada orang bermaksiyat”,“ Salama aku masih mencari keutamaan, ilmu dan takwa aku tak butuh nyanyian wanita dan aromanya”